Liburan yang Menyakitkan
Seorang pemuda bernama Ahmad sedang berlibur ke kampung halamannya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Ahmad pergi dengan naik bus dan membawa barang-barangnya dengan tas yang besar dan isi tas itu telah penuh, sampai tas itu susah untuk diresleting.Ketika Ahmad sampai di desanya, suasana desa saat itu sangat sunyi, karena Ahmad sampai di dasa pada tengah malam. Di desa ini tidak ada lampu jalan yang menerangi, bahkan untuk bisa menonton televisi saja susah. Ahmad bertanya dalam hati “Apa yang bisa saya lakukan di desa yang tidak punya lampu jalan?”.
Di desa ini terdapat kelompok ronda dan yang saat itu bertugas adalah Rudi dan Doni.
Selama perjalanan menuju rumah neneknya, Ahmad merasa ketakutan. Ia takut kalau ada setan yang tiba-tiba berada dihadapanya seperti yang ada di film-film horor.
Di lain tempat, Rudi dan Doni yang sudah bosan duduk di Pos ronda dan mengantuk, akhirnya memutuskan untuk keliling desa agar ngantuknya hilang dan menjaga keamanan desa. Ahmad yang ketakutan, membayangkan kalau akan terjadi kejadian yang tidak ia inginkan. Beberapa saat kemudian, Ahmad melihat sesuatu yang putih melayang berada di halaman rumah warga. Ahmad yang panik kemudian berlari sekencang-kencangnya untuk menjauhi itu, tanpa arah dan tujuan. Rudi dan Doni yang mengantuk, melihat seseorang sedang berlari dan membawa tas yang penuh. Tanpa pikir panjang, mereka memukul kentongan yang dibawa dan mengejar seseorang itu yang mereka pikir maling.
Ahmad yang capek memutuskan untuk beristirahat sejenak, tetapi tiba-tiba sekumpulan warga berkumpul mengelilinginya. “Apayang kamu lakukan di desa ini?” Kata Rudi kepada Ahmad yang tidak ia kenal. “Saya sedang berlibur di desa ini Pak” Jawab Ahmad. “Lalu apa yang ada di dalam tas itu?! Apa hasil curian kamu?!” Tanya salah satu warga dengan nada tinggi. “Ini barang bawaan saya Pak” Jawab Ahmad. “Lalu kenapa kamu tadi berlari?” Tanya Doni. “Saya tadi berlari karena melihat sesuatu yang putih dan saya pikir itu setan, jadi saya langsung berlari sekencang mungkin” Kata Ahmad. Warga yang berkumpul lalu melihat apa sebenarnya benda putih itu dan memperlihatkan kepada Ahmad bahwa sebenarnya itu hanya pakaian warga yang lupa diambil oleh pemiliknya. Ahmad pun tertunduk malu.
Beberapa warga tertawa karena melihat anak muda yang ketakutan karena melihat pakaian yang dianggapnya setan. “Jadi kamu bukan maling?” Tanya Doni bertanya kepada Ahmad lagi untuk meyakinkan dirinya. “Tidak Pak, saya bukan maling” Kata Ahmad. Rudi dan Doni menahan malu dan meminta maaf kepada warga karena telah menggaggu waktu tidurnya. Mereka juga meminta maaf kepada Ahmad karena telah menuduhnya melakukan tindakan yang tidak terpuji. Warga yang berkumpul kecewa lalu memutuskan pulang ke rumahnya masing-masing dan melanjutkan tidur mereka yang sempat terganggu.
Untuk meminta maaf, Rudi dan Doni menawarkan kepada Ahmad untuk mengantarkannya ke rumah neneknya. Dengan senang hati Ahmad menerimanya. Diperjalanan mereka berbincang-bincang dengan suasana desa yang sunyi kembali. Like
>>
ARTIKEL TERKAIT:
ket: *Orange = belum dibaca | *Biru = sudah dibaca
- Kunci Jawaban Tugas 1 Menulis Ulang Teks Anekdot
- Contoh Teks Anekdot
- Pengertian Teks Anekdot
- Puisi yang di ubah Menjadi Teks Anekdot
- Contoh Teks Editorial dan Penjelasannya
- Langkah-Langkah Mengevaluasi Teks Cerita Sejarah
- Contoh Karangan Tentang Kabut Asap
- Dialog Interaktif di TV terbaru beserta penjelasannya
- Contoh Teks Cerita Ulang beserta penjelasannya
- Contoh Berita
- Teks pembawa acara: tema perpisahan ibu guru
- Contoh Susunan Acara
- Teks Pidato Jokowi
- Naskah drama bahasa jawa tema pendidikan
- Dialog Lucu
0 Komentar untuk "Contoh Teks Anekdot "