Berikut adalah kumpulan puisi-puisi yang bertemakan jasa petani dan tentang kerasnya kehidupan petani silahkan disimak
Kala mentari muncul
Kau sudah bekerja keras
Untuk menghidupi keluargamu
Untuk kebutuhan masyarakat
Begitu banyak yang kau korbankan
Mulai dari waktumu ,tenagamu
Dan keuanganmu
Semua kau lakukan demi masyarakat
Pada waktu padi menguning
Kau harus menjaga sawahmu
Dari tikus, burung dan yang menggangumu
Trima kasih.. oh.. ! petani, atas jasa – jasamu
2. Petani...
Jasamu sungguh besar
Menyediakan beras untuk masyarakat
Kau tak kenal rintangan
Tak peduli terik matahari membakar kulitmu
Demi sebutir beras untuk mencukupi kebutuhan hidup
Tak banyak manusia yang menyadari bahwa jasamu sungguh besar
Mereka hanya tau beras yang sudah siap dijadikan nasi
Tak tau bagaimana cara pembuatannya yang cukup rumit
Kau tak pernah lelah membajak sawah menggunakan kerbau
Berkeliling- keliling demi sesuap nasi
Keluarga dirumah sudah menanti datangnya makanan
3.
Ku tak bisa membayangkan
Jika tak ada kau jadi apa manusia saat ini
Beras yang kau hasilkan terdapat karbohidrat yang tinggi
Sangat berguna bagi kecerdasan otak
Janganlah disia-siakan nasi hasil jerih payah seorang petani
Jika petani yang sudah lanjut usia
Yang hampir tutup usia
Siapa yang akan menggantikannya
Apakah anak jaman sekarang siap menggantikannya?
Nasibmu sudah tak jelas lagi
Oh petani...
4.
Jika tak ada kau jadi apa manusia saat ini
Beras yang kau hasilkan terdapat karbohidrat yang tinggi
Sangat berguna bagi kecerdasan otak
Janganlah disia-siakan nasi hasil jerih payah seorang petani
Jika petani yang sudah lanjut usia
Yang hampir tutup usia
Siapa yang akan menggantikannya
Apakah anak jaman sekarang siap menggantikannya?
Nasibmu sudah tak jelas lagi
Oh petani...
4.
Puisiku tentang mereka tentang lapar d atas syurga bumi. Padi aku tanam dngan keringat..Aku pupuk dgn asa ku..Tentangnya aku selalu lapar. Lelah...Tapi aku jalani. Puisiku hanya makian pada orang-orang. Yang memakan nasi di tiap butir padiku.. Adakah mengingatku,siapa yg menanam padi untukmu.
5.
5.
Kami punya cangkul di sudut rumah
dan tekad di tiap dada
keduanya terbuat dari baja
Sediakan bagi kami sebidang tanah
cadas-cadas terjal atau bukit batu
dengan cangkul kami, jadilah sawah
haramkan kalau tak subur
6.
dan tekad di tiap dada
keduanya terbuat dari baja
Sediakan bagi kami sebidang tanah
cadas-cadas terjal atau bukit batu
dengan cangkul kami, jadilah sawah
haramkan kalau tak subur
6.
Serahkan pada kami tanah terkering
tiap tetes keringat sanggup mengubahnya jadi lumpur
Tapi jangan beri kami gunung emas di atas kertas
tangan kami hanya akan menganggapnya sebuah mainan dusta
Pantangkan tekad luntur dan cangkul menumpul
tak kami biarkan keringat dan bau lumpur
hanya mewangi yang lain saja
tiap tetes keringat sanggup mengubahnya jadi lumpur
Tapi jangan beri kami gunung emas di atas kertas
tangan kami hanya akan menganggapnya sebuah mainan dusta
Pantangkan tekad luntur dan cangkul menumpul
tak kami biarkan keringat dan bau lumpur
hanya mewangi yang lain saja
7.
Nasi terhidang di mejaKita santap setiap hari
Beraneka ragam hasil bumi
Dari manakah datangnya
Dari sawah dan ladang di sana
Petanilah penanamnya
Panas terik tak mengapa
Masyarakat butuh pangan
Terimah kasih bapak tani
terimah kasih ibu tani
Tugasmu sungguh mulia Like
>>
ARTIKEL TERKAIT:
ket: *Orange = belum dibaca | *Biru = sudah dibaca
- Puisi PETANI Terbaik
- Puisi dalam bahasa jerman
- Puisi Cinta Tanah Air Terbaik
- Puisi yang di ubah Menjadi Teks Anekdot
- Puisi Bahasa Lampung
- Puisi 3 bait
- Puisi / pantun islami tentang mengingatkan shalat
0 Komentar untuk "Puisi PETANI Terbaik"